Arti Nama "A Lego's Idea" #BPN30DayRamadanBlogChallenge2021
Setiap orang yang menyukai dunia menulis bisa mendapatkan inspirasi dari mana saja dan kapan saja. Ada yang dapat inspirasi saat mereka lagi merenung, lagi membaca buku, bahkan memasak, Ada pula yang baru bisa menulis jika didampingi oleh segelas kopi hangat.
Aku sudah lama suka menulis. Aku lebih jago mengungkapkan sesuatu melalui tulisan dari pada verbal. Walaupun menulis butuh mood dan waktu khusus agar antar kalimat dapat dirangkai menjadi kesatuan yang baik untuk dibaca, tetap saja aku suka menulis. Aku tidak butuh kopi untuk memulai kegiatan ini, tidak pula aku butuh merenung untuk memikirkan sebuah ide. Ini yang jadi masalah, awalnya aku bingung dapat inspirasi ide dari mana agar aku bisa rajin menulis.
Untuk menyalurkan hobi menulisku ini aku perlu sebuah media yang mumpuni agar aku bisa berekspresi sebebas-bebasnya. Mengutarakan apa saja yang ada di benakku, apa saja yang sudah aku alami hingga menjadi sebuah tulisan. Lantas, aku putuskan membuat sebuah blog yang akan aku seriuskan. Aku sudah punya blog sebelumnya. Namun, lebih banyak aku abaikan hingga akhirnya blog tersebut aku hapus, lalu kubuat lagi blog baru. Kunamai blog ini "A Lego's Idea", sebuah ide dari lego.
Menamai sesuatu tentu tidak asal-asalan, kan ? Sebuah nama disematkan sekaligus dengan maknanya. Begitu pula dengan nama blog ini. Mari aku ceritakan sedikit bagaimana nama ini yang kupilih.
Aku punya banyak cara untuk menyenangi diri sendiri. Kalau kata orang namanya me time. Menulis pun menjadi salah satunya. Selain menulis, caraku untuk menyenangi diri sendiri adalah dengan merakit lego. Bagi sebagian orang, lego itu rumit. Butuh kesabaran dan waktu yang lama untuk merakitnya agar menjadi bentuk yang sempurna. Itu memang benar. Namun, jika kalian bisa menikmati setiap prosesnya, lego adalah permainan yang menyenangkan.
Aku bisa sangat fokus ketika sedang merakit lego. Jari jemariku dengan sigap merakit bagian-bagian lego tersebut hingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Bahagia sekali rasanya setelah usahaku membuahkan hasil, legoku telah berbentuk dengan sempurna. Tapi ternyata tidak hanya kebahagiaan itu yang kudapat. Saat jari jemariku merakit, saat mataku fokus melihat kertas petunjuk, pikiranku juga melayang membentuk ide-ide tulisan yang bisa aku karyakan.
Comments
Post a Comment