Takjil Ramadan Khas Palembang
#BPNRamadan2024 #BPNRamadanDay4
Sebagai anak dari orangtua perantau, salah satu momen Ramadan yang paling ditunggu-tunggu adalah menikmati sajian khas kampung halaman, Palembang. Sejak kecil, keluargaku punya langganan penjual takjil Ramadan di pasar beduk. Penjualnya Chindo, orang Palembang juga, jadi rasa takjil yang dijual benar-benar khas Palembang.
Jika ditanya makanan khas Palembang apa yang kalian tahu, pasti rata-rata menjawab "pempek", "tekwan", "lenggang" atau "pempek panggang". Namun, ada lagi loh takjil khas Palembang yang biasa dijual saat Ramadan di beberapa daerah atau yang bisa dibuat sendiri. Kepoin, yuk!
Srikayo
Srikayo atau lebih dikenal dengan srikaya di beberapa daerah adalah sajian khas Palembang favoritku. Berbahan dasar telur ayam dengan gula dalam jumlah yang lumayan, rasa manis srikayo sangat legit di lidah. Si mungil berwarna hijau ini biasanya disajikan dalam mangkuk-mangkuk plastik kecil atau wadah agar-agar karena proses pembuatannya dikukus. Kalau kamu suka cemilan manis, srikayo pasti langsung jadi favorit.
Aku pernah buat srikayo sendiri dan langsung berhasil😍
Sumber: Dokumentasi pribadi
Es Kacang Merah
Sesuai namanya, es kacang merah ialah minuman es berbahan dasar kacang merah. Tidak hanya di Palembang, es kacang merah juga ada di daerah lain seperti Bangka Belitung, Manado, dan Jambi. Bedanya, es kacang merah khas Palembang terbuat dari kacang merah segar, disiram santan cair yang gurih, ditumpuk dengan es serut dan diberi sirup cocopandan berwarna merah. Di tempat tinggalku, es kacang merah tidak diberi sirup cocopandan, melainkan kental manis cokelat. Ada sedikit perbedaan rasa jadinya, tetapi tetap nikmat disajikan bersama pempek dengan cuko yang pedas. Setelah seharian berpuasa, menikmati es kacang merah tentu bisa jadi salah satu pilihan terbaik untuk melepas dahaga. Eits, sebelum itu, jangan lupa minum air putih hangat dulu ya!
Sumber: www.inidata.id
Burgo
Burgo, makanan berbahan dasar tepung beras yang dibentuk seperti gulungan, cara masaknya dikukus, dan disantap dengan kuah santan yang khas ini merupakan salah satu cemilan berat yang cukup mengenyangkan. Ibaratnya, kalau sudah buka puasa pakai burgo, kalian nggak perlu lagi makan nasi. Selain rasanya yang nikmat, ternyata burgo punya sejarah yang khas, loh!
Dilansir dari detiksumbagsel, burgo sudah ada sejak 200 tahun yang lalu pada masa Kesultanan Palembang Darussalam (kerajaan di Palembang kala itu). Bahan dasar burgo yang terbuat dari tepung beras ini ternyata hasil dari pertukaran hasil bumi antara Palembang, Jawa dan Siam. Pihak Jawa mengirim bahan masakan, salah satunya beras Jawa yang kini dikenal dengan sebutan tepung beras. Beras Jawa inilah yang membuat burgo terasa nikmat karena teksturnya yang lembut. Nama burgo sendiri diambil dari singkatan "bubur sego".
Sumber: sibakuljogja.jogjaprov.go.id
Kue Talam Gandus
Sama seperti burgo, kue talam gandus juga terbuat dari tepung beras. Kue ini menjadi kue khas Ramadan yang dijual di pasar beduk. Talam gandus memiliki tampilan yang unik, berwarna putih, dan berbentuk mangkuk kecil yang atasnya diberi taburan berwarna-warni. Taburan ini berisi cabai merah, daun bawang/seledri, dan ebi atau rebon atau udang kering kecil. Saat digigit, perpaduan rasa gurih, pedas, asin, dan segar langsung menghiasi lidah.
Namun sayangnya, kue ini tidak semua daerah ada, termasuk di tempatku. Belum tentu dalam satu tahun aku bisa menikmati kue ini, tunggu Cece yang jual ada orderan khusus dulu baru bisa beli. Kalau pun ada orang lain yang jual, rasanya kurang mantap, nggak kaya kue yang dihasilkan dari Palembang langsung.
Sumber: google.com/kuetalamgandus
Referensi:
www.detik.com/sumbagsel/kuliner/d-7007133/resep-burgo-khas-palembang-kamu-juga-harus-tahu-sejarahnya
Kemana aja diriku selama ini yaak. Ternyata sajian jajanan khas Palembang melimpah ruah. Tentunya selain PEMPEK yang sudah afdol dikenal sejak lama. Makasi infonya ya mba siap berburu takjil khas Palembang deh
ReplyDeleteYa ampun.. jadi kangen kampung halaman. Makanan kesukaan aku semua itu. Apalagi srikayo. Pas nian untuk berbuka.
ReplyDeleteMantap nih menu takjilnya. He.. He jadi pengen deh coba nih semuanya menggiurkan selera aja
ReplyDeletePalembang emang punya banyak kuliner dan oleh². Semuanya enak banget kayaknya. Tp yg paling terkenal emang pempeknya sih ya kak. Kuahnya itu loh mantuls banget
ReplyDeleteDri daftar ini aku penasaran sama burgo hehe unik kayaknya
Duh aku kangen dengan masakan ini, terutama Burgo dan Kue Talam Almarhumah mama dan uwak, dulu setiap kali bulan Ramadan selalu ritualnya bikin kue Talam yang diatasnya ditaburi ebi. Aku bikin sendiri tapi rasanya ngak seenak yang dulu.
ReplyDeleteSaya juga mikirnya kalau Palembang ya empek-empek, Mba. Baru tahu nih sama rekomendasi makanan khas Palembang lainnya. Apalagi burgo, sebagai pencinta kuliner bubur, auto pengen cobain.
ReplyDeleteKue talam ini juga ada di Makassar lho
ReplyDeleteEntah asli mana tapi juga diklaim asli sana haha
Kue talam pun namanya karena memang seringnya dibuat di talam dan dipotong kemudian diberi topping
Walaupun sundanese, saya suka banget kuliner Palembang terutama pempek dan es kacang merah yummmy pisan. Es kacang merah dipakai takzil lezaatt
ReplyDeleteDari semua menunya, saya cuma kenal. Es kacang merah. Sueger banget ya mba es ini tuh. Terus juga bikin kenyang kalau menurut saya.
ReplyDeleteDari empat jenis takjil Ramadan palembang, aku taunya cuma es kacang merah dan kue talam aja, jadi pengen coba dua lainnya deh
ReplyDeleteAku selama ini taunya pempek Palembang kak, karena mama orang Palembang tapi besar di Jakarta ahaha. Biasanya klo arisan keluarga selain pempek, sama tekwan. Klo es kacang merah favorit aku.. enak apalagi kacang nya empuk. Cocok buat buka puasa emang. Seger
ReplyDeletePaling suka sama mpek mpek Palembang sama srikayo.. rasanya benar-benar mantul.. ngak pernah bosan
ReplyDeleteAku pernah coba kue talam gandus, tapi bukan pas Ramadan sih, di acara nikahan temanku di Palembang, inget banget salah satu hidangan camilannya itu. Hihi..
ReplyDeleteIngat Palembang, ingat pempek, ya. Namun, ternyata kudapan khas lainnya pun tidak kalah menggiurkannya. Btw, saya punya teman orang Palembang, chindo juga. Karena dia, saya jadi tahu kalau si sana banyak chindonya. :')
ReplyDeleteMenarik tuuh burgo dan talam gandus, di Semarang sini ga ada yang jual kayaknya. Waahh kapan2 klo pas maen ke Palembang harus berburu kuliner khas sana yaaa.. endeus semua tampaknya.
ReplyDeleteEs kacang merahnya membuat ngilerr :3. Ada temen dari Palembang yang sering bawain pempek juga cerita kue talam gandusnya ini maknyus dan emang g setiap waktu ada :3
ReplyDelete