AGAR TERHINDAR DARI "SAKIT KEPALA", IKUTI CARA MENJAGA KESEHATAN TUBUH SAAT PUASA INI, YUK!

#BPNRamadan2024 #BPNRamadanDay1

Halo semuanya! Bagaimana puasa hari kedua ini? Aman?  Kalau aku alhamdulillaah aman, walau ditemani sakit kepala sejak kemarin, huhuhu.

Entahlah, tiba-tiba sakit kepala muncul setelah abis Asar, padahal sebelumnya nggak pernah begini. Mau minum obat, nggak bisa karena masih puasa. Mau tidur, takut kebanyakan tidur karena ritme tidurku masih berantakan dan harus beradaptasi kembali untuk satu bulan ini. Alhasil, kepala nyut-nyutan nggak karuan dan mengganggu beberapa aktivitas penting yang sudah direncanakan. 


Hari ini sakit kepala kembali terulang, tepatnya setelah aku buka puasa. Lagi dan lagi, aku harus ditemani dengan koyo cabai hingga sahur menjelang. Semoga nggak sampai minum obat lagilah ya. 
Kalau dipikir-pikir, kenapa ya kok bisa sakit kepala gini? Apa cuma aku aja? Atau karena pola tidurku yang berantakan?

Ternyata, beberapa orang di seluruh dunia yang menjalankan puasa Ramadan juga mengalami sakit kepala sepertiku, istilah di media sosial sih universal headache akibat perubahan pola hidup yang awalnya makan, minum, dan beraktivitas secara teratur, harus berubah ritmenya. Jadi, tubuh harus 'kerja keras' untuk beradaptasi dengan kebiasaan ini. Apalagi, selama puasa tubuh lemas dan bawaannya ingin tidur terus. Kalau tidurnya bablas ya bisa-bisa selamat datang sakit kepala. 
Nah, aku jadi ingat nih, beberapa hari lalu mamaku ikut webinar yang diadakan oleh salah satu universitas Islam yang ada di pulau Jawa. Webinar tersebut berisi tentang tips bagaimana menjaga kesehatan tubuh selama puasa Ramadan. Tentunya, narasumber di webinar ini bukan orang sembarangan, beliau ialah para dokter yang kompeten di bidangnya dan telah menerapkan sendiri apa yang dibahas oleh mereka. 

Ada beberapa poin yang aku garis bawahi dari pemaparan materi di webinar yang mamaku ikuti tersebut dan membuatku berpikir "pantesan aku sakit kepala dua hari ini". Yuk, kita simak bareng-bareng:

Pahami Tubuhmu 
Sebelum menerapkan tips-tips menjaga kesehatan tubuh saat puasa, kita harus memahami tubuh kita dulu. Apakah kita tipe yang aktif bergerak atau pasif? Apakah kita rutin workout atau ngegym? Apakah kita sering beraktivitas di luar rumah? Apakah kita punya tidur yang cukup? Apa yang akan terjadi jika tidur kita kurang? Apa yang akan terjadi kalau tubuh kurang bergerak? Dan lain sebagainya. Selain itu, kita harus paham waktu-waktu khas yang biasanya kita gunakan untuk aktivitas khusus saat tidak puasa.  Tujuannya, agar kita bisa mempersiapkan diri dengan perubahan aktivitas atau waktu khusus tersebut. 

Atur Kembali Waktu Istirahat
Selama puasa, tubuh akan beradaptasi dengan perubahan waktu istirahat. Biasanya setelah Isya kita bisa istirahat, sekarang ada ibadah tambahan yaitu Tarawih yang sayang bila dilewatkan. Biasanya kita tidur dan bangun sebelum atau saat azan Subuh, sekarang kita harus bangun lebih awal untuk sahur. Setelah sahur dan beribadah Subuh, ada yang sempat melanjutkan tidur, tetapi ada juga yang langsung beraktivitas baik di dalam maupun luar rumah, apalagi yang pagi harinya harus berangkat ke kantor. Perubahan pola ini akan mengganggu kebiasaan waktu istirahat yang sudah disetting oleh tubuh selama ini. 
Oleh karena itu, atur kembali waktu istirahatnya. Bila kita harus beraktivitas setelah ibadah Subuh, berarti waktu istirahat di malam hari harus dimulai lebih awal, atau saat siang bisa curi-curi waktu untuk istirahat agar melengkapi batas minimal waktu istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh. Jangan kebanyakan tidur, nanti malah sakit kepala kaya aku.

Perhatikan Asupan Makanan dan Cairan
Berpuasa berarti menahan haus dan lapar selama kurang lebih 13 jam di Indonesia. Bila kita tetap beraktivitas seperti biasa, tentu tubuh akan dehidrasi karena kurangnya asupan cairan juga makanan. Untuk menghindari itu, kita bisa menerapkan pembagian porsi makan di piring ala huruf "T". Dengan pembagian porsi makan di piring T ini, asupan makanan yang kita konsumsi akan terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan energi tubuh. 

Bagaimana sih pembagian piring "T"? 

Kita bisa membagi posisi lauk pauk di piring seperti huruf T, dengan menerapkan porsi makan 1/2, 1/4, 1/4. 1/2 piring untuk sayuran dan buah pada piring bagian atas, 1/4 piring protein pada piring bagian kiri bawah, dan 1/4 piring karbohidrat pada piring bagian kanan bawah. 

Selain pembagian porsi makan di piring, kita juga perlu memperhatikan asupan makanan manis baik saat sahur maupun berbuka. Jangan terlalu berlebihan. Dan untuk cairan tubuh, kita bisa membagi banyaknya minum air putih menjadi 4:4:2, 4 gelas saat sahur, 4 gelas saat Maghrib, dan 2 gelas setelah Isya.

Hindari Kafein Saat Sahur
Siapa di sini pecinta kopi dan teh? Jika hari-hari biasa, kedua minuman ini sangat nikmat dikonsumsi saat pagi. Namun, di waktu sahur sebaiknya dihindari ya karena kafein yang ada pada teh dan kopi memiliki kandungan efek diuretik yang dapat membuat kita jadi lebih sering buang air kecil. Kalau sering buang air kecil, otomatis tubuh akan lebih cepat dehidrasi dan lemas. 

Adaptasi dengan Durasi Olahraga 
Meskipun puasa, bukan berarti kita tidak bisa olahraga. Olahraga bisa tetap dilakukan, tetapi dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan.
Olahraga saat puasa tentu tidak sama dengan olahraga saat hari biasa. Energi tubuh yang berkurang kala seharian berpuasa akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas berat. 
Lakukanlah olahraga dengan cara mengurangi durasi serta intensitas gerakannya. Bila terbiasa olahraga setelah Subuh, selama puasa bisa diubah jadwalnya jadi dua jam sebelum berbuka atau dua jam setelah berbuka. Bila biasanya olahraga selama satu hingga dua jam, selama puasa mungkin bisa dipangkas waktu tersebut menjadi setengahnya. 
Dan jika memutuskan untuk olahraga saat puasa, ketika sahur bisa dibantu dengan konsumsi minuman elektrolit tambahan agar tubuh terhindar dari dehidrasi berat akibat olahraga. 


Mungkin sakit kepala yang aku rasakan selama dua hari puasa Ramadan ini juga karena aku belum sepenuhnya menerapkan cara-cara menjaga kesehatan tubuh seperti di atas. Semoga setelah ini tubuhku bisa sepenuhnya beradaptasi dengan bulan Ramadan sehingga aku bisa kembali aktif berkegiatan seperti semula. 

Teman-teman juga jangan lupa jaga kesehatannya, ya! 


Comments

  1. Bulan puasa gini susah banget atur waktu istirahat. Kalo bayinya udah tidur biasanya aku malah ga bisa istirahat krna mikirin harus sat set ngelakuin kerjaan lain mumpung si kcil tdur hihi

    Apalagi sahur, ga bisa ninggalin kafein. Kalo gak ngopi malah lemsyong banget badanku :(
    Pdhal tips sehatnya malah dianjurkan menghindari yak, duh jan aku nih

    ReplyDelete
  2. Nah ini, suamiku harus minum kopi saat sahur padahal sangat tidak dianjurkan, tapi yah gitu deh sulit dilarang, makanya aku usahakan menu makanan untuk sahur benar-benar sehat jadi bisa membantu tubuh lebih fit dan segar saat berpuasa.

    ReplyDelete
  3. Paling sulit atur waktu istirahat. Kalau puasa jadi berkurang waktu istirahat mengejar jam ibadah dan momong bocah

    ReplyDelete
  4. aku belum pernah sih sakit kepala kalau puasa. tapi kalau dulu-dulu itu pagi perut nggak nyaman banget kayaknya asam lambung deh jadinya sekarang kalau sahur itu agak pilih-pilih makanan

    ReplyDelete
  5. Saya paling gak tahan kalau sakit kepala pas puasa. Pasti saya ijin pulang untuk tidur. Karena saya ga mau batalin puasa.

    ReplyDelete
  6. Wah, saya baru tahu tentang komposisi T pada piring ini. Menarik banget, dan memang ternyata tubuh seusia saya sudah harus mengontrol jumlah karbohidrat seperti nasi yang masuk ke dalam tubuh. Di bulan puasa ini, walau kadang sering juga mengantuk, tapi tubuh terasa lebih ringan dan enteng beraktivitas. Sebisa mungkin memang asupan air, sayur, dan buah tetap terpenuhi ya di waktu sahur dan berbuka.

    ReplyDelete
  7. Nggak langsung minum obat itu juga jalan terbaik
    Supaya enggak ketergantungan sama obat juga
    Hmm bakalan lanjut olahraga ini

    ReplyDelete
  8. Olga nih yang terlupakan, berasa waktunya ga cukup jadi abai, minum juga kurang, harusnya aku bisa atur ya supaya ga kekurangan cairan, pantesan rasanya kok loyo

    ReplyDelete
  9. Wah teh ternyata juga mengandung kafein ya kak, Salah dong ya berarti Selama ini sahur pakai teh anget gitu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts