Serunya Mudik Lebaran Jalur Darat

#BPNRamadan2024 #BPNRamadan14 

Tidak terasa bulan Ramadan tinggal hitungan hari, kurang lebih satu minggu lagi kita akan merayakan hari kemenangan. Untuk menyambut hari kemenangan itu, ada sebuah tradisi yang dilakukan sejak dahulu, yaitu pulang kampung atau mudik lebaran. Pulang kampung atau mudik lebaran adalah tradisi kembali ke rumah orangtua atau kampung halaman dari perantauan. Idealnya, mudik berlangsung di H-7 sebelum lebaran, tetapi bagi beberapa orang, mudik bisa dilakukan di H-14 lebaran karena jauhnya destinasi yang ditempuh via jalur darat menggunakan mobil pribadi, travel, atau bus. 

Aku sendiri termasuk yang melakukan mudik via jalur darat karena waktu tempuh dari rumah orangtua ke rumah Nenek di Palembang kurang lebih 12 jam, itupun jika perjalanan lancar dengan frekuensi berhenti saat waktu salat. Tak jarang, waktu tempuh bisa lebih lama karena di Sumatera penyebaran jalan tol belum merata dan ada beberapa daerah yang jadi langganan macet, entah karena kecelakaan, mobil besar, atau jalanan berlubang. Untuk itu, perlu persiapan yang sangat matang sebelum aku melakukan mudik via jalur darat ini. 

Sumber: canva.com

Selain mudik jalur darat dengan mobil pribadi dan travel, aku juga pernah mudik via jalur udara. Namun, sungguh berbeda rasanya. Mudik jalur udara nggak berasa capek, euphorianya lebih mirip liburan dibandingkan pulang kampung, nggak bisa bawa banyak barang dari rantau ataupun barang dari kampung karena bisa-bisa overweight bagasi. Berbeda jika mudik via darat, euphorianya sungguh mudikable. Capek, panas, ramai, macet, melihat mobil-mobil dengan beragam kode plat, hingga terpaksa berbuka di jalan kalau belum sampai tujuan. Meski begitu, mudik via darat menggunakan travel dan mobil pribadi pun juga ada perbedaannya loh. Kalau pakai mobil travel, pemesanan tiket harus dilakukan jauh-jauh hari, bila perlu H-1 bulan lebaran. Jadwal keberangkatannya pun nggak bisa sesuka hati, harus pastikan betul-betul mobil travel yang dituju punya waktu keberangkatan kapan saja sehingga bisa dihitung estimasi sampai ke kota mudik tujuan. Dari segi tempat duduk juga bisa jadi nggak nyaman kalau di sebelahku orang asing. Sedangkan kalau berangkat mudik menggunakan kendaraan pribadi, waktu keberangkatan bisa ditentukan sendiri, dan kalau lagi berada di daerah yang punya spot alam ciamik, bisa mampir dulu sebentar. Itulah sebabnya sejak punya mobil pribadi, kami selalu bawa mobil, selagi badan sehat tentu saja.  

Sebelum mudik, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan mulai dari kesiapan dana, kesiapan fisik, hingga kesiapan mental/pikiran. Dari segi dana, bukan hanya dana selama di perjalanan dan di kampung halaman saja yang harus disiapkan, tetapi juga dana perawatan mobil sebelum keberangkatan. Mobil harus diservis secara menyeluruh, biasanya ayahku juga akan menggelapkan kaca jendela dan kaca bagian belakang mobil supaya tidak terlihat dari luar dan kami yang perempuan lebih nyaman kalau mau buka hijab. Kesiapan fisik juga mesti dipertimbangkan matang-matang, apalagi kondisi supir. Badan harus fit, harus cukup tidur sebelum berangkat, harus memahami kondisi tubuh saat di perjalanan, apakah sanggup melanjutkan perjalanan atau perlu berhenti dulu di masjid atau SPBU untuk istirahat. Sebagai penumpang pun juga demikian, hindari kegiatan yang bisa membuat mabuk perjalanan, seperti terlalu lama bermain ponsel atau memakai earphone. 

Dari segi kesiapan mental, pikiran harus dijaga dan memahami bahwa perjalanan mudik ini bukan perjalanan singkat. Akan ada banyak hal-hal tak terduga yang bisa saja terjadi, terlebih urusan toilet. Kalau sedang berada di jalan yang kiri kanannya hutan, terus tiba-tiba kebelet bisa gawat. Atau, melakukan perjalanan dengan kondisi diri lagi emosi atau banyak pikiran, bisa-bisa nggak fokus di mobil dan terjadi hal-hal tidak diinginkan. Jadi, pikiran harus diatur agar tetap tenang sebelum mudik, ya!

Lantas, apa serunya mudik jalur darat?
Euphorianya.

Seperti yang aku jelaskan di atas, euphoria mudik jalur darat itu beda. Mudiknya beneran terasa, di jalanan ramai, di SPBU (di Sumatera  rest area-nya SPBU, masjid, atau tempat makan wkwkwk) ramai pemudik antre mandi karena perjalanannya berhari-hari, dan masih banyak lagi perasaan menyenangkan yang sulit diungkapkan dengan tulisan. Kalau teman-teman juga mudik, pasti mengerti apa maksudku😃.

Selagi masih punya orangtua atau kampung yang bisa dituju, perjalanan mudik selalu menyenangkan. Pikiran suka flashback ke masa-masa mudik sebelumnya. Terlebih saat perjalanan ditemani lagu-lagu khas yang selalu diputar setiap mudik, duh sudahlah, pasti memori akan memancarkan kenangan-kenangan indah tentang mudik. 

Insyaallah beberapa hari lagi aku akan mudik, sejak kemarin koper-koper sudah dibongkar, rencana-rencana kegiatan selama di kampung halaman sudah disusun, waktu keberangkatan sudah direncanakan, dan berbekalan selama perjalanan sudah dipersiapkan. Semoga perjalanan mudik tahun ini dilancarkan dan diselamatkan oleh-Nya selama pulang-pergi, disehatkan selalu fisiknya, dimampukan selalu budget-nya, dan sama menyenangkannya dengan mudik-mudik sebelumnya. Aamiin.


Kalau kalian mudik ke mana nih? 

Comments

Popular Posts