Diary Chawrelia: Letters to Gallendra, curahan hati seorang ibu muda

#BPNRamadan2023

Seringnya main Instagram membuatku tahu banyak siapa-siapa saja yang sebenarnya orang biasa, punya profesi biasa, tidak terlalu dikenal, tetapi karena sangat aktif bermain media sosial dirinya langsung menjadi idola banyak orang. Salah satunya adalah Chawrelia (Aurelia Carisa), adik dari penyanyi jebolan Indonesian Idol musim pertama, Agatha Suci. Ci Chaw, begitu dia akrab disapa dikenal sebagai selebgram maupun influencer yang menjadi dirinya sendiri. Dia tidak sungkan untuk 'ngomel' kalau ada netizen yang berani nyenggol dia, terlebih anak-anaknya. Dia juga sering adain IGLive, sekadar menyapa pengikutnya atau berbagi tips per-make upan (Ci Chaw ini dulunya MUA). 

Aku pribadi tahu Ci Chaw sejak awal 2017. Waktu itu Ci Chaw sering bikin video moekbang Gallendra (Andra), anak semata wayangnya kala itu yang masih berusia 3 tahun dan sangat menggemaskan (sekarang anak Ci Chaw udah 2). Selain itu, Ci Chaw juga dikenal sebagai orangtua yang mendidik anaknya agar tidak boros kalau jajan. Dia sering bikin konten Andra lagi jajan di Indomaret dan nasi kuning. Yes, serandom itu konten-konten Ci Chaw wkwkwkwk.

Aku juga sering berbalas pesan via DM atau komentar di unggahan IGnya. Walau belum saling kenal, Ci Chaw sangat ramah dengan pengikutnya, nggak malas merespon kalau ada pengikut yang menyapa di tengah waktu luangnya. Seiring berjalannya waktu dan semakin dikenalnya Ci Chaw di tengah khalayak Instagram, Ci Chaw kerap mengamali hatespeech, entah di kolom komentar atau di DM yang dikirim oleh akun-akun yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi cemoohan yang didapatnya tatkala dirinya masih menjadi ibu muda beranak satu, yang apa-apa saja dikomentari. Nggak sesuai aturanlah, harusnya seperti inilah, anaknya banyak makanlah, persoalan badanlah, dan lain-lain. 

Untuk itu, Ci Chaw berinisiatif menuangkan perasaan dan pesan-pesan untuk anaknya, Gallendra melalui sebuah buku mungil yang aku suka banget. Judulnya Diary Chawrelia: Letters to Gallendra.


Kalau dilihat dari fotonya, ukuran bukunya kaya normal macam buku pada umumnya, tetapi faktanya tidak demikian. Diary Chawrelia: Letters to Gallendra hanya sebesar jarak ibu jari dan kelingking. Gemeesss huahahaha. Dilabeli sebagai buku bergenre novel inspirasi, isi buku ini sesuai dengan judulnya, yaitu sebuah ungkapan sekelumit perasaan yang direfleksikan oleh Ci Chaw dalam bentuk diari. Ci Chaw mengawali ceritanya dengan kisah saat dirinya hamil Andra, di mana saat itu Ci Chaw belum siap. Kegundahan hatinya benar-benar diungkapkan di buku ini. Namun, kegundahan itu juga disisipi dengan kalimat inspirasi yang bisa menjadikannya pelajaran hidup. 

"Di usia 26 tahun lebih itu, setelah menikah, gue selalu bilang enggak mau hamil dulu. Tentu saja, setiap kali ditanya, gue memberikan berjuta alasan kaya 'aaahh, nanti ajalah, belom siap' atau 'aaahh, gimana yaahh...' Gue lupa, kalau yang menentukan siap nggaknya bukan diri lo sendiri, tapi Tuhan".

Dan aku yakin, apa yang dirasakan oleh Ci Chaw, juga dirasakan para perempuan lainnya. 

Kenapa?

Karena aku sendiri aja merasa relate banget. 
Perjalanan hidup manusia nggak akan selesai tanpa cemoohan mereka yang nggak bertanggung jawab. Belum nikah? Dipermasalahkan.
Belum hamil? Dipertanyakan.
Belum nambah anak? Dibanding-bandingkan dengan saudara atau tetangga yang anaknya udah macam tim sepak bola.
Badan makin melar? Dikatain habis-habisan. 

Aaahh, indahnya dosa manusia melalui bibirnya. Ckckck.

Nah, Ci Chaw menulis dengan versinya, gimana dia ngomong di media sosial ya begitulah tulisannya. Nggak dilebih-lebihkan apalagi dibikin puitis ala-ala. Nggak percaya? Nih cuplikannya😄

Selain curahan hati kehidupannya sebagai seorang ibu muda, di akhir bukunya Ci Chaw menuliskan beberapa surat untuk Andra yang menyentuh hati. Surat-surat itu berisi pesan dan harapan Ci Chaw sebagai seorang Ibu agar Andra bisa siap menghadapi dunia serta orang-orang di dalamnya yang beraneka ragam. Tidak hanya dari Ci Chaw, surat-suratnya  juga ditulis oleh Ko Rendi, suami Ci Chaw sebagai pesan dan harapan seorang Ayah untuk Andra. 

"... Ingatlah Nak, setiap perjuangan Mama, setiap keringat, setiap air mata rindu yang menetes, suatu hari akan berbuah manis, akan memiliki buah yang jauh lebih indah, yaitu kemudahan untukmu di masa depan..."  -Chawrelia-

".... Banyak orang bilang Papa sekarang enggak asyik karena jarang banget mau hangout kayak dulu. Papa jarang juga mau kumpul-kumpul, jarang juga mau bergaul sama temen-temen. Bukannya Papa sombong sama temen-temen lama Papa, Papa cuman mikir, udahlah, kalau Papa punya waktu luang yang singkat, Papa maunya habiskan bersama kamu dan Mama..." -Rendi-

Secara keseluruhan, aku suka sama buku ini. Benar-benar suka. Bukan karena aku dan Ci Chaw saling tahu secara media sosial ya, tetapi karena memang buku ini isinya daging semua. Buku yang bisa dijadikan pelajaran agar ibu-ibu muda di luar sana dan diriku sendiri nantinya, bisa tetap kuat dan "masa bodo" dengan cemoohan orang serta percaya, bahwa Tuhan nggak akan meninggalkan kita sendirian. 


Ah, sepertinya di masa depan aku akan menuliskan buku seperti ini untuk anakku😇.

#BPNRamadan2023
#LiyaBahasBuku

Judul: Diary Chawrelia: Letters to Gallendra
Penulis: Aurelia Carisa (@Chawrelia)
Genre: Nonfiksi-Inspirasi
Jumlah halaman: 165 halaman
Penerbit: Elex Media Komputindo

Rating pribadi: 5/5

Comments

  1. pastinya asyiikkk bgt baca buku ini yahhhh

    berasa ngobrol dgn mama muda.
    jadi pingin ikut baca jugaaa

    ReplyDelete
  2. Point dari buku Diary Chawrelia: Letters to Gallendra sempurna.
    Aku suka juga baca buku diary seorang ibu dalam mengurus rumah tangga dan berkomunikasi dengan ananda. Bagaimanapun juga, setiap pengalaman seseorang bisa menjadi pelajaran bagi orang lain walaupun pembaca tidak harus mengalaminya sendiri.

    Keren..keren, Ci Chaw.
    Grow up together and enjoy it~

    ReplyDelete
  3. Ya Allaah mba kok sama bangett sih aku juga sukaa banget ngikuti ci chaw ini sama si Galendra, cuman tau2 udah tenggelam aja dari timelineku tau2 udah Ci Chaw dah lahiran anak kedua, bahkan gedenya dah mirip si Gale waktu aku pertama ngikutin mereka. gemessh banget, baru tahu banget aku ada bukunyaaa, jadi penasarann

    ReplyDelete
  4. Aku baru tahu Ci Chaw, dan keren jika kesehariannya sampai dibukukan. Senangnya pengikutnya dan semua jadi bisa ambil pembelajaran terutama soal pengasuhan dari sana

    ReplyDelete
  5. Penting banget nih untuk dibaca apalagi untuk yang mama muda dan pelajaran untuk mama yang sudah tidak muda..

    ReplyDelete
  6. Diary Chawrelia, Letter to Gallendra dari judulnya aja udah unik dan menarik. Bener banget ya banyak dosa terukir dari manusia karena bibirnya. Banyak yang kepo banget dan nanyain yang bukan urusannya. Memang relate ya buku ini dengan kehidupan sekeliling kita

    ReplyDelete
  7. Relate banget dengan kehidupan ibu zaman now yang rasa-rasanya sering diatur orang lain yang sotoy

    ReplyDelete
  8. Diary Chawrelia, Letter to Gallendra dari judulnya aja udah unik dan menarik.
    Sangat related dengan kehidupan para ibu masa kink ya mbak

    ReplyDelete
  9. Jadi ayah dan ibu itu memang suatu hal baru bagi semua orang ya. Waktu juga jadi lebih singkat. Me time kita bukan lagi nongkrong di cafe berjam-jam. Me time kita itu lihat anak tumbuh sehat soleh udah Alhamdulillah.

    ReplyDelete
  10. Aku nggak tau Ci Chaw siapa tapi kehidupannya kayak relate banget ya sama kehidupan berumah tangga ya

    ReplyDelete
  11. Wah, ada aja ya ide untuk bikin buku. Bisa jadi aktivitas sehari-hari yang relate banget sama kehidupan banyak orang. Apalagi topik rumah tangga yang nggak ada habisnya kalau dibahas.

    ReplyDelete

Post a Comment