DARI TWITTER MENJADI BUKU: #BERHENTIDIKAMU
"Lo, tuh bukan cinta ke dia, Gi, tapi lust. Bedakan love dan lust. Kalau love, lo akan nyaman menjadi diri lo sendiri di depan Elsa. Kalau lust, lo akan berusaha menjadi sebaik mungkin untuk menyenangkannya, meskipun lo menjadi bukan diri lo" -#BerhentidiKamu-
Siapa di sini yang jadi "anak twitter" lama? Ya sekitar tahun 2010an ke atas mungkin ya, di mana Twitter sangat digandrungi penikmat media sosial. Sampai sekarang pun Twitter masih eksis di dunia maya, walau sebagian besar penikmatnya di tahun 2010an ke atas sekarang sudah nggak aktif lagi di Twitter. Sama seperti Instagram, pengguna Twitter pun beragam, ada pengguna biasa saja dan ada pula pengguna yang aktif berinteraksi dengan netizen serta memberi info seputar bidang keilmuan yang diemban. Salah satunya para Dokter muda (kala itu) yang sering menyisipkan ilmu di tengah-tengah Tweet waktu luangnya.
Sebut saja dr.Falla Adinda, dr.Jimmy, dr.Andreas, dr.Aan hingga dr.Gia. Nama-nama mereka tentu nggak asing lagikan? Nah, beberapa di antara mereka ada yang menuliskan pengalaman hidupnya menjadi sebuah buku, salah satunya dr.Gia dengan bukunya #BerhentiDiKamu.
Untuk kita yang hampir memasuki usia 30 tahunan, jalan cerita di buku #BerhentiDiKamu nggak terlalu istimewa, apalagi buat kalian yang sudah berkeluarga dan pernah mengalami lika-liku perjalanan menemukan jodoh yang serupa. Namun, sekali lagi, buku ini menyenangkan untuk dibaca. dr.Gia nggak hanya menceritakan perkara pencarian jodohnya yang penuh liku, tetapi dr.Gia juga menyisipkan pengetahuan baru, baik di bidang pekerjaannya sebagai Dokter IGD, perjalanan liburan ke lima negara Eropa serta perjalanan umrohnya bersama keluarga. Semua itu dijabarkan dengan rinci dan simpel.
Saat dr.Gia menceritakan perjalanan liburannya misalnya, aku jadi tahu kalau jarak Buckingham Palace ke Westminster Abbey hanya 10 menit jalan kaki. Pantesan waktu pemakaman Ratu Elizabeth II beberapa waktu lalu arak-arakan peti jenazahnya dilakukan dengan berjalan kaki. Selama menikmati wawasan baru seperti itu aku langsung,
"Oh, gitu toh" atau "Wah, keren juga ya. Masuk list liburan ah!"
"Man, sooner or later you will realize it's over and it's better sooner. Stand up, get back to your feet and do what you must do to get what your heart desire..."
#LiyaBahasBuku
dr Gia ini the real influencer.
ReplyDeletesukaaaa bgt dgn tweet nya yg kadang witty, tp selalu edukatif
bravo
Masya Allah sebuah akun yang memiliki manfaat selalu mudah diterima khalayak..keren dr Gia
ReplyDeleteSaya udah buat akun Twitter tahun 2009. Samaan dengan Facebook, path, dan blog. Eh karena banyak hal yg gak dipikirkan, sampai kena banned deh itu akun nya. Buat lagi deh sampai sekarang. Kalau hasilnya bagus karya apapun memang bisa diambil manfaatnya ya
ReplyDeleteBetul banget nih beda banget antara love dan lust. Keren ya dibalik profesi dokter masih sempat berkarya
ReplyDeleteJd penasaran kepoin dokter gia ini, novel.y pun kek menarik banget ya buat dibaca
ReplyDeleteQuote terakhirnya pas banget untuk para anak muda yang sedang patah hati atau patah semangat ya Mbak. It's better sooner, jadi kita bisa lebih cepat melangkah maju. Salut dengan dr Gia yang punya cara fun mengedukasi.
ReplyDeleteMasya Allah, saya selalu merasa wow atau kagum dengan orang-ornag yang dari kesehariannya tweet atau statusnya bisa jadi buku. Hebat. Sebegitu bagusnya mempengaruhi ornag banyak
ReplyDeleteWaktu pertama baca judul bukunya kukira tentang trauma masa lalu, ternyata percintaan ya. Menarik juga untuk dibaca nih. Ohiya sekarang makin banyak juga ya ternyata yang berawal dari twitter kemudian dibukukan.
ReplyDeletePas lihat judulnya kukira semacam ajakan untuk stop share hoax gitu dari pengalaman pribadi yang memberikan perkembangan positif orang orang yang terlibat. Ternyata bukan ya... Menarik buat dibaca karena penasaran.
ReplyDeleteWah aku tim mana ya.. secara 2010 aku belum kenal twitter . Tapi kalo daru ulasan mbak liya ini kayake cocok buku ini diajak sebagai teman perjalajan ya
ReplyDeleteBuku berhenti di kamu. Judulnya aja sudah menarik arti kata lain jodohku adalah kamu. Terkesan sama kata terakhirnya. Apa yg menurut kita akan berhasil atau cocok belum tentu menurut-Nya
ReplyDeleteAku juga pernah baca buku dr. Gia ini tapi yang dia jadi koas dulu. Memang asyik dia nulisnya dan sejak kuliah memang sudah dikenal sebagai pujangga. Hihi
ReplyDeleteKayanya hastag #BerhentiDiKamu ini gak cuma ada sekali ya..
ReplyDeleteJadi pernah merasakan euforianya juga.
Enaknya main twitter tuh gini, semuanya santuy dan pada akhirnya bisa menjadi karya yang menginspirasi.
Aku baru tau buku ini. Mirip berarti ya tipenya sama buku2 motivasi? Biasanya aku baca buku motivasi isinya essai pendek gitu, contohnya kaya bukunya matt Haig
ReplyDelete